2019-04-07 | Istighosah Ulama NU Yogyakarta untuk Ciptakan Pemilu Damai

GUNUNGKIDUL, BERNAS.ID Pengurus wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU) DIY menyelenggarakan Istighosah dan peringatan harlah NU ke-96 di Pondok Pesantren Terpadu Al Mumtaz, Kerjan, Beji, Patuk, Minggu 7 April 2019.

Dalam kegiatan istighosah juga dilakukan deklarasi dari kyai-santri di Yogyakarta untuk ikut serta mewujudkan pemilu yang damai. “NU bersama seluruh jajaran berkepentingan untuk ikut menciptakan pemilu aman dan damai,” kata Ketua PW RMI NU DIY, KH Fairuzi Afik Dalhar.

KH Fairuzi menegaskan NU dan seluruh jajaran berkomitmen sekali bahwa Pemilu 2019 harus berjalan damai dan aman. “Memberikan ketenangan kepada warga masyarakat, khususnya warga Nahdliyin. Pertama tidak boleh golput dan menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya masing-masing sehingga pemilu menggembirakan,” tuturnya.

“Kita sebut pemilu sebagai pesta demokrasi. Pesta itu ya senang-senang, jangan sampai ujaran kebencian (hoaks) mempengaruhi wacana di publik. Kita harus selalu memberikan hal-hal positif bagi masyarakat,” imbuhnya.

Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady menambahkan bahwa jajaran kepolisian akan terus melakukan pengamanan dalam mendukung terciptanya pemilu damai. “Bahkan untuk pengamanan pemilu ini dikerahkan lebih dari 700 personel kepolisian. Juga mendapatkan dukungan dari Polda DIY,” tuturnya.

“Masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk menjaga ketertiban dan keamanan, termasuk mendukung terselenggaranya pemilu yang aman dan kondusif,” imbuhnya.

Pengurus wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU Daerah Istimewa Yogyakarta memang ingin mengetengahkan peran pesantren dalam menciptakan suasana damai dalam Proses 2019. Dalam deklarasi dan doa bersama itu, para santri berikrar, yaitu setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, menjaga toleransi di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, serta mendukung dan turut meuwujudkan Pemilu 2019 yang aman, damai, jujur, adil dan demokratis.

Selain itu, para santri menolak segala bentuk berita bohong atau hoaks atau ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia serta selalu berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat demi terwujudnya situasi aman dan damai di Yogyakarta. (jat)

Label: